Sabtu, 01 Desember 2007

Wudhu Tanpa Membuka Jilbab



Assalamualaikum wr wb,
Pak Ustadz yang dirahmati Alloh swt, saya baru saja membaca jawaban pak ustadz tentang berwudhu dengan hanya mengusap sepatu.
Yang ingin saya tanyakan, bagaimana dengan wanita yang berwudhu hanya dengan mengusap kaus kaki apakah itu sah, pertanyaan saya yang kedua, belehkah berwudhu tanpa membuka jilbab dan pada waktu mengusap kepala yang diusap bagian atas jilbabnya saja.karena ada ustadz yang membolehkan tapi setiap melalukannya saya merasa ragu
Terima kasih banyak sebelumnya atas jawaban pak ustadz
Wassalamualaikum wr wb
Linda Saputra
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kalau berwudhu' tanpa membuka sepatu dan cukup mengusapkannya saja dengan air, memang karena Rasulullah SAW mencontohkannya. Sehingga sesuatu yang punya dasar masyru'iyah dari Rasulullah SAW, tentu akan kita jadikan pegangan.
Akan tetapi, manakala kita tidak menemukan contoh atau masyru'iyah yang tegas dari Rasulullah SAW, maka kita pun tidak boleh asal bikin ibadah baru, terutama dalam hal-hal yang terkait dengan ibadah ritual. Karena hal itu malah bisa menjadi bid'ah. Tentu saja bisa jadi sesat dan malah masuk neraka.
Mengusap sepatu atau lebih dikenal dengan istilah khuff, merupakan sunnah Rasulullah SAW dengan dasar hadits yang secara eksplisit disebutkan dengan jelas. Di antaranya adalah hadits berikut ini:
وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْيِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلَاهُ ، وَقَدْ رَأَيْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ ، أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ
Dari Ali bin Abi Thalib berkata:`Seandainya agama itu semata-mata menggunakan akal maka seharusnya yang diusap adalah bagian bawah sepatu ketimbang bagian atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah mengusap bagian atas kedua sepatunya.(HR Abu Daud dan Daru Qudni dengan sanad yang hasan dan disahihkan oleh Ibn Hajar)
Selain itu ada juga hadis Ali Lainnya
عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهنَّ لِلْمُسَافِرِ ، وَيَوْمًا وَلَيْلَةً لِلْمُقِيمِ - يَعْنِي فِي الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Dari Ali bin Abi Thalib r.a berkata bahwa Rasulullah menetapkan tiga hari untuk musafir dan sehari semalam untuk orang mukim (untuk boleh mengusap khuff). (HR Muslim, Abu Daud, Tirmizi dan Ibn Majah.)
Juga ada hadis dari al-Mughirah bin Syu`bah
Dari al-Mughirah bin Syu`bah berkata: Aku bersama dengan Nabi (dalam sebuah perjalanan) lalu beliau berwudhu. aku ingin membukakan sepatunya namun beliau berkata:`Tidak usah, sebab aku memasukkan kedua kakiku dalam keadaan suci." lalu beliau hanya megusap kedua sepatunya (HR Mutafaqun `Alaih)
Ada juga hadis Sofwan bin `Asal
وَعَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا إذَا كُنَّا سَفْرًا أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيهِنَّ ، إلَّا مِنْ جَنَابَةٍ وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ أَخْرَجَهُ النَّسَائِيّ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَاللَّفْظُ لَهُ ، وَابْنُ خُزَيْمَةَ وَصَحَّحَاهُ
Dari Sofwan bin `Asal berkata bahwa Rasululah saw. memrintahkan kami untuk mengusap kedua sepatu bila kedua kaki kami dalam keadaan suci. selama tiga hari bila kami bepergian atau sehari semalam bila kami bermukim, dan kami tidak boleh membukanya untuk berak dan kencing kecuali karena junub (HR Ahmad, Nasa`i, Tirmizi dan dihasankan oleh Bukhari)
Mengusap Kaus Kaki
Seandainya memang ingin mengusap kaus kaki sebagai ganti dari mencuci kaki, maka syarat-syaratnya harus dipenuhi. Misalnya, kaus kaki itu harus tidak tembus air. Juga harus menutupi kaki hingga mata kaki.
Tapi kalau kaus kaki itu tembus air, maka kaus kaki itu tidak memenuhi syarat menjadi khuff. Sehingga tidak sah bila tidak mencuci kaki.
Mengusap Jilbab
Problematika para wanita ketika berwudhu' di tempat umum yang terbuka adalah tidak mungkin bagi mereka untuk melepas jilbab (kerudung). Sehingga ada sebagian orang yang demi membela tidak membuka aurat di muka umum, lalu berwudhu' tanpa melepas jilbab, dan kemudian hanya mengusapkannya dengan air.
Mungkin mereka berpikir, kalau sepatu saja boleh tidak dibuka dan diusap dengan air, maka seharusnya jilbab pun demikian.
Kesalahan ijtihad ini adalah bahwa ternyata tidak ada dalil yang membolehkan hal itu. Sedangkan mengusap sepatu, memang ada dalilnya. Itu pun dengan petunjuk yang detail di mana di sana disebutkan bagian mana yang harus diusap dan mana yang tidak perlu diusap.
Seandainya yang diusap bagian bawah sepatu, maka hukumnya tidak sah. Padahal masih bagian dari sepatu juga. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits di atas.
Dari Ali bin Abi Thalib berkata:`Seandainya agama itu semata-mata menggunakan akal maka seharusnya yang diusap adalah bagian bawah sepatu ketimbang bagian atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah mengusap bagian atas kedua sepatunya.(HR Abu Daud dan Daru Qudni dengan sanad yang hasan dan disahihkan oleh Ibn Hajar)
Maka ketika seorang wanita mengusap jilbabnya, manakah dalil yang shahih yang benar-benar merupakan petunjuk dari Rasulullah SAW atas hal itu? Kalau tidak ada dalilnya, bagaimana mungkin kita tiba-tiba mengarang sendiri hal tersebut?
Jalan Keluar
Kalau mengusap jilbab tidak sah, lalu apa yang harus dilakukan?
Yang harus dilakukan adalah tetap mengusap kepala, sebagaimana firman Allah SWT. Dan itu tetap bisa dilakukan tanpa harus melepas kerudung. Cukup dengan membasahi kedua tangan dengan air, lalu kedua tangan itu diselipkan masuk ke dalam kerudung dari dalam.
Dan kalau kita meminjam mazhab Asy-Syafi'i, cukup tiga lembar rambut saja yang basah, sudah dianggap cukup sah sebagai bentuk dari mengusap kepala.
Jadi jilbab tidak perlu dilepas, tapi wudhu' tetap sah dalam pandangan syariah. Sedangkan kaus kaki tetap harus dilepas dan kaki tetap harus dicuci. Kalau tidak mau cuci kaki, maka pakailah sepatu bot anti air yang menutup mata kaki dan jangan dicopot selama 24 jam.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Rabu, 28 November 2007

Awas!!! Pacaran = Mendekati Zina (1)

Saudara-saudaraku kaum muslimin,Sesungguhnya sudah jelas firman Allah dalam Kitab-Nya dan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. dalam Sunnahnya serta Ijma' para Ulama tentang haramnya zina dan bahwasanya dia termasuk kekejian dan dosa besar.Tapi..., kita mendapati banyak kaum muslimin yang terjerumus ke-dalam jurang kekejian ini, mereka mengikuti hawa nafsu dan syahwat mereka, lupa kepada Allah dan laranganNya, lupa kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. dan sabdanya lupa kepada para Ulama dan nasihat-nasihatnya.. Sebagian mereka berusaha untuk menghalalkan zina dengan ta'wil-ta'wil yang bathil bahwa zina adalah perkosaan, sedangkan jika berdasarkan 'suka sama suka' maka tidak mengapa... Sebagian mereka bahkan berusaha untuk menipu Allah- dan sesungguhnya mereka tidak menipu kecuali diri mereka sendiri- dengan berpura-pura menikah dan berperan seakan-akan suami-istri, padahal si-wanita sudah punya suami di negerinya atau di tempat lain, dan yang pria hanya berniat memuaskan nafsunya untuk sementara waktu -naudzu billah-. Atau..., mereka berdalil dengan ucapan orang-orang Syiah yang bathil tentang kawin mut'ah yang mana tidak lain adalah penghalalan zina dengan berkedok agama !!!.Sungguh benar ucapan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. :(ليكونن في أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف) صحيح الجامع 5466"Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (minuman keras), dan alat-alat musik!." (H.R. Bukhari.)Saudara-saudaraku kaum muslimin,Tidakkah anda ingat ucapan Allah Ta'ala dalam KitabNya yang mulya :]وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً سورة الإسراء [ (سورة الإسراء 32)Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek" (Al Qur’an Surat Al Isra 32)Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di berkata : "Larangan Allah untuk mendekatii zina itu lebih tegas dari pada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya,”Maka bisa saya katakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang apalagii perbuatannya!.Sungguh amat keji perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya : "Al Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, dan merusak kehidupan rumahtangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”Dan sering sekali fahisyah di dalam Al-Qur'an ataupun Al-Hadits dimaksudkan dengan zina.Demi Allah sesungguhnya zina adalah dosa besar... dan bukan masalah kecil. Ibnu Mas'ud pernah bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam : Aku berkata : "Wahai Rasulullah.., dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?Beliau bersabda : "Engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal Dia menciptakan kamu."Dia (Ibnu Mas'ud) berkata : "Kemudian apa?"Beliau bersabda : "Engkau membunuh anak kamu karena khawatir dia makan bersama kamu."Dia berkata :"kemudian apa?"Beliau bersabda : "Engkau berzina dengan istri tetanggamu."Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. membacakan ayat (tentang sifat-sifat Hamba-hamba Allah Ar-Rahman) diantaranya Allah mengatakan:]وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا*يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا [ ( الفرقان : 68-69)Artinya : "Yaitu orang-orang yang tidak menyeru bersama Allah sesembahan yang lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak dan tidak berzina. Dan barang siapa melakukan yang demikian akan mendapatkan dosa, akan dilipat gandakan adzabnya pada hari kiamat dan kekal di dalamnya dengan terhina." Al Qur’an Surat Al Furqan 68 - 69.Demikianlah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.Bahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam mengatakan bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan farji (kemaluan). Beliau bersabda :(أكثر ما يدخل الناس النار الفم والفرج) رواه الترمذي وابن حبان في صحيحه"Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan." (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)Maka pantaslah kalau tentang hal ini Imam Ahmad mengatakan: "Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa dari pada zina,”Dan Ibnu Mas'ud berkata : "Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah akan mengizinkan kehancurannya."Maka jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk, Rasulullah bersabda bahwa zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian pula para Ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri kita sendiri..........Bagaimana jika istri kita sendiri yang dizinai...?Atau Ibu kita? atau anak perempuan kita? Atau kakak dan adik perempuan kita?Demikianlah cara berfikir yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. ketika datang kepadanya seorang pemuda dan berkata:"Wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. izinkanlah aku untuk berzina !"Maka para sahabat segera melarangnya dengan marah.Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. bersabda : "Mendekatlah!" Maka dia mendekat kepadanya. Kemudian bersabda: "Duduklah!" Maka dia duduk. Kemudian Beliau bersabda: "Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu?"Dia menjawab : "Tidak. Demi Allah, aku sebagai jaminan untukmu."Beliau bersabda : "Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka."Kemudian Beliau bertanya lagi : "Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?"Dan pemuda itu menjawab seperti tadi.Demikianlah selanjutnya Beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuannya, bibinya dst. Atau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya.Dan cukup untuk mencontohkan marahnya seseorang karena cemburu, apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Ubadah Radiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata: "Kalau aku melihat seorang laki-laki bersama istriku akan aku pukul dengan pedangku tanpa aku ma'afkan."Bagaimana pendapat anda dengan kecemburuan Sa'ad bin Ubadah? Jangan kalian anggap ini berlebihan ! Ketahuilah bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. dengan "Dayyuts" yang tidak akan masuk surga. Dengarlah apa kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. ketika mendengar ucapan Sa'ad Radiyallahu ‘anhu :(أتعجبون من غيرة سعد؟ والله لأنا أغير منه، والله أغير مني، ومن أجل غيرة الله حرم الفواحش ما ظهر منها وما بطن ) رواه البخاري (7416)، ومسلم(1499) (17) متفق عليه."Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa'ad? Demi Allah aku lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku. Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan seluruh fahisyah yang lahir ataupun yang bathin." (H. R. Bukhari dan Muslim).Bersambung ke "Awas !!! Pacaran = Mendekati Zina" (2)(Ditulis oleh al Ustadz Muhammad Umar as Sewed dengan judul لا تقربوا الزناJANGANLAH MENDEKATI ZINA, di Islamic Center Unaizah, King of Saudi Arabia, saat beliau belajar pada syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin rahimahullah.)

Awas!!! Pacaran = Mendekati Zina (2)


Saudara-saudaraku kaum muslimin,Hati-hatilah terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke-dalam jalan-jalan yang mendekati zina. Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalam jalannya.Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekatinya. Dan diantara jalan-jalan tersebut adalah:Pertama : Memandang wanita dan auratnya termasuk wajahnya. Ini sangat erat sekali hubungannya dengan zina, hingga Allah berfirman:} قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ { سورة النور الآية :30Artinya : "Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."(An-nur : 30)Demikian pula Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Allah berfirman :]وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ [سورة النور - 31Artinya : "Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya." (QS An Nuur 31)Dan karena menutup jalan menuju zina pula Allah memerintahkan para wanita mu'minah agar menutup auratnya. Allah berfirman selanjutnya :}وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ { سورة النور 31Artinya: "Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya." (An-Nur : 31)Jadi jelas menyaksikan TV atau Video (terlebih film/video/vcd/dvd porno, red), dimana tampil wanita-wanita dengan membuka aurat dan berhias (Tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula majalah-majalah, atau gambar-gambar (termasuk gambar cabul, gambar porno, majalah porno yang tersebar baik di media cetak maupun Internet, red).Kedua : Pendengaran.Pendengaranpun bisa menjadi jalan mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan muhrimnya, apalagi dengan diiringi musik, dan isinya tentang cumbu dan rayu atau cinta dan kasih dll.Oleh karena itu Allah berfirman kepada para istri-istri Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam,yang mereka itu adalah contoh teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah: } فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ { (سورة الأحزاب - 32)Artinya: "Maka janganlah kalian tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit...)" Q.S. Al Ahzab 32.Ketiga : Ikhtilath (percampuran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita.Ini adalah jalan yang paling banyak menjerumuskan manusia kepada zina. Betapa banyak perzinahan terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, kampus, atau perjumpaan mereka di kendaraan umum, dll.Allah Taala berfirman:}وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ سورة الأحزاب{ (سورة الأحزاب – 53)Artinya : "Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." Q.S. Al Ahzab 53.Keempat : Khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahramnya. Ini lebih bahaya dari yang ketiga. Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaithon. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. bersabda: (لا يخلون رجل بامرأة إلا مع ذي محرم) رواه البخاري ومسلمArtinya : "Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya (H.R Bukhari dan Muslim).Dan Beliau Shalallahu 'alaihi wassalam juga bersabda : (إياكم والدخول على النساء) رواه البخاري ومسلمArtinya : "Janganlah sekali-kali kalian masuk ke (tempat) wanita." Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshor : Bagaimana pendapatmu kalau wanita tersebut adalah ipar (saudara istri)?Maka Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam. menjawab :(الحمو الموت ) رواه البخاري ومسلمArtinya : "Ipar adalah maut." (H. R. Bukhari dan Muslim.)Maka termasuk jalan mendekati zina, perginya seorang perempuan dengan sopirnya, tinggalnya seorang laki-laki di rumah bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk khalwat walaupun asalnya berniat baik, seperti mengantarkan seorang wanita ke tempat tertentu.Demikianlah wahai kaum muslimin, seluruh jalan-jalan kepada zina sudah Allah tutup. Dan semua itu sudah Allah haramkan dalam satu ayat:} ولا تقربوا الزنى{. الإسراء 32Dan Rasulullah telah mengatakan dalam satu haditsnya :(كتب على ابن آدم نصيبه من الزنا فهو مدرك ذلك لا محالة: العينان زناهما النظر والرجل زناهما الخطى ، والقلب يهوى ويتمنى، ويصدق ذلك الفرج أو يكذبه ) رواه البخاري ومسلم وأبو داود والنسائيDari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam. bahwa Beliau bersabda: "Telah ditulis atas anak adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan," (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i).Dan dalam riwayat lain Beliau bersabda:(....واليدان تزنيان فزناهما البطش، والرجلان تزنيان فزناهما المشي والفم تزني فزناه القبل ) رواه مسلم وأبو داود"Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium." (H.R. Muslim dan Abu Dawud).Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan dengan wasiat -sedangkan wasiat lebih dari sekedar perintah agar menjauhi seluruh fahisyah (perbuatan keji): }ولا تقربوا الفواحش ما ظهر منها وما بطن، ولا تقتلوا النفس التي حرم الله إلا بالحق، ذلكم وصاكم به لعلكم تعقلون{ سورة الانعام 151Artinya : "...Dan janganlah kamu mendekati fahisyah yang tampak atau yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak. Demikian itu yang diwasiatkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami." (Al Qur’an Surat Al An'am 151)Dan juga Allah mengatakan bahwa diantara sifat-sifat orang mu'min yang akan beruntung adalah seorang yang menjaga kemaluannya dari zina,:}والذين هم لفروجهم حافظون إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون{ ( سورة المؤمنون 5-7)Artinya :"...Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali kepada istri-istri mereka atau perempuan-perempuan yang mereka miliki maka mereka tidak tercela. Barang siapa mencari selain itu maka merekalah orang-orang yang melampaui batas.." Q.S. Al Mu'minun 5-7Maka kembalilah kepada Allah., sesungguhnya Allah akan membalas mereka yang berbuat ihsan dengan ihsan, yaitu orang orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.Firman Allah:}وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاؤُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى * الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى{ (سورة النجم 31-32)Artinya: "Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk Allah balas orang-orang yang berbuat kejelekan atas apa-apa yang mereka kerjakan, dan Allah balas orang-orang yang berbuat ihsan (kebaikan) dengan ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil, sesungguhnya Allah Maha luas ampunan-Nya." (Q.S. An Najm 31-32).Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan-kelezatan disisiNya yang jauh lebih baik dan lebih kekal untuk orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah serta menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.Firman Allah Ta'ala:}فَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ * وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا هُمْ يَغْفِرُون{ ( سورة الشورى 36-37)Artinya: "Dan suatu apapun yang di berikan kepada kalian itu hanyalah kenikmatan hidup didunia, dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal, untuk orang-orang yang beriman dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal. dan (bagi) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji (fahisyah) dan apabila mereka marah mereka memaafkan." Q.S. Asy Syura 36-37.Wahai kaum muslimin kembalilah kepada Allah... dan bertaubatlah kepada-Nya.... Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
(Ditulis oleh al Ustadz Muhammad Umar as Sewed dengan judul لا تقربوا الزناJANGANLAH MENDEKATI ZINA, di Islamic Center Unaizah, King of Saudi Arabia, saat beliau belajar pada syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin rahimahullah.)


Jilbab न pcrn


Jilbab Dan Pacaran Pertanyaan: assalamualaikum. saya seorang mahasiswi 20th. saya ingin mengenakan jilbab, insyaallah, dalam waktu dekat ini. saya punya pacar seorang muslim juga dan alhamdulillah taat pada agama. yang ingin saya tanyakan, bagaimana sebenarnya hukum dari pacaran itu menurut pandangan islam? dan apakah boleh bila saya sudah mengenakan jilbab tetapi masih pacaran? terimakasih atas jawabannya. wassalam Wien Jawaban: Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba?d. Istilah pacaran itu sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian dan batasannya tidak sama buat setiap orang. Dan sangat mungkin berbeda dalam setiap budaya. Karena itu kami tidak akan menggunakan istilah `pacaran` dalam masalah ini, agar tidak salah konotasi. Pacaran Dalam Pandangan Islam a. Islam Mengakui Rasa Cinta Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya. "Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik ."(QS. Ali Imran :14). Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik. Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku". b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat. Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak. Bahkan lebih 'keren'nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan 'pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya. Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man. Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana. Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama. Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah. c. Pacaran Bukan Cinta Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung. Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya. Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta. d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan. Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu. Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,"Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa' fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha' Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661) Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting. Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta'aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya. Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemu dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran. Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan. Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. Sumber: syariah online

Minggu, 25 November 2007

Belajar Mencintai Se2orang Yg Tak Sempurna dg Cara Yg Sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepatuntuk dicintai, Ketika kita berada ditempat pada saat yang tepat, Itulahkesempatan . Ketika kita bertemu denganseseorang yang membuatmu tertarik, Itubukan pilihan, itu kesempatan. Bertemudalam suatu peristiwa bukanlahpilihan, Itupun adalah kesempatan.B ila kita memutuskan untuk mencintaiorang tersebut, Bahkan dengan segalakekurangan nya, Itu bukan kesempatan,itu adalah pilihan. Ketika kitamemilih bersama dengan seseorangwalaupu n apapun yang terjadi, Ituadalah pilihan. Bahkan ketika kitamenyadari bahwa masih banyak oranglain Yang lebih menarik, lebih pandai,lebih kaya daripada pasanganmu Dantetap memilih untuk mencintainya,Itu lah pilihan.Pera saan cinta, simpatik, tertarik,Datang bagai kesempatan pada kita.Tetapi cinta sejati yang abadi adalahpilihan. Pilihan yang kita lakukan.Berbicar a tentang pasangan jiwa,Adasuatu kutipan dari film yangMungkin sangat tepat : "Nasib membawakita bersama, tetapi tetap bergantungpada kita bagaimana membuat semuanyaberhasil "Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.Dan bahkan sangat mungkin adaseseorang Yang diciptakan hanyauntukmu. Tetapi tetap berpulang padamuUntuk melakukan pilihan apakah engkauingin Melakukan sesuatu untukmendapatkan nya, atau tidak... Kitamungkin kebetulan bertemu pasanganjiwa kita, Tetapi mencintai dan tetapbersama pasangan jiwa kita, Adalahpilihan yang harus kita lakukan.Kita ada di dunia bukan untuk mencariseseorang yang sempurna untuk dicintaiTETAPI untuk belajar mencintai orangyang tidak sempurna dengan cara yangsempurna.

Jumat, 16 November 2007

Tenanglah sayang...Q


Jika kau merasa lelah dan tak berdaya
dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah
berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama
dan hatimu masih terasa pedih.
Allah SWT sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang
menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja.
Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan
teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Allah SWT selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba
segalanya dan tidak tahu hendak berbuat
apa lagi.
Allah SWT punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak
masuk akal dan kau merasa tertekan.
Allah SWT dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat
jejak-jej ak harapan.
Allah SWT sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar
dan kau merasa ingin mengucap syukur.
Allah SWT telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan
kau dipenuhi ketakjuban.
Allah SWT telah tersenyum padamu.

Ketik a kau memiliki tujuan untuk
dipenuhi dan mimpi untuk digenapi.
Allah SWT sudah membuka matamu dan
memanggilmu dengan namamu.

Ingat lah bahwa dimanapun kau atau
kemanapun kau menghadap.
Allah SWT Maha Mengetahui.

Senin, 29 Oktober 2007

heart

Teman-teman ku semuanya, pernah nggak kamu dicintai oleh orang lain yang begitu tulus mencintaimu tanpa pamrih ?

Apa yang ingin kamu lakukan?
kamu pasti berusaha membalas ketulusannya dan berusaha mencintainya dg tulus pula.

Lalu, bagaimana dg membalas ketulusan ALLAH SWT & RasulNya yg sudah begitu mencintai kita tanpa pamrih?
yaitu dg berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi larangannya.

BTW, klo kamu sdang jatuh cinta, apa sih yg akan kamu lakukan demi si dia?
kalo si dia nggak suka liat kamu pke baju merah, pasti kamu nggak bakal pke baju itu demi menyenangkan hatinya meski sebetulnya kamu setengah mati suka warna merah.

Jika si dia suka bnget makan bakso kamu pasti berusaha setengah mati bisa mentraktirnya makan bakso meski kamu lagi KANKER alias kantong kering. knapa bisa bgitu?

karena cinta identik dg ketaatan. identik dg keinginan untuk membahagiakan. itu pula lah yg ingin kita lakukan bila ingin membalas cinta ALLAH dan RasulNya. Wajar dan sangat adil kan?

Bentuk riilnya?
ketika kamu melaksanakan sholat 5 waktu & puasa Ramadhan, kamu sdang melakukan sebentuk bukti riil cinta kepadaNya. Tapi itu belum cukup, karena islam bukan hanya agama ritual saja. Ketika kamu menutup aurat, kamu melakukannya karena cinta.

Ketika kamu patuh & sopan pada orang tua, sayang pd yg lebih muda, ringan tangan pada saat oranglain membutuhkanmu, bersedia mendengar keluh kesah kesedihan teman yg lagi di rundung duka, itu semua juga sebagian bukti cinta.

Ketika kamu tahu menjalankan syariat islam adalah wajib & kamu mendakwahkannya pada yg lain, itu jg bentuk cinta. Bahkan tersenyum pun (asal bukan senyum yg TP alias tebar pesona yah) itu jg bentuk kecintaan kita pd sesama.

Jangan mentang2 kamu udah ngaji duluan, lalu merasa sok bener sendiri tanpa mau membagi cintamu itu dg mendakwahkannya.

Emang surga milik kamu sendiri ? Nggak kan ?
Alangkah enaknya surga itu bila kita bisa menghuninya beramai-ramai. Bukankah kamu lebih suka rumahmu didatangi bnyak temanmu dari pd bengong sendirian nggak ada yg di ajak ngomong. Tul nggak?

Cuekin aja klo ada teman mu yg suka becanda bilang : Enak lho masuk neraka, bisa ktemu bintang film macam Britney Spears, J-Lo , Leonardo dicaprio.

Anggap aja mereka adalah orang2 yg membutuhkan sentuhan cintamu dalam bentuk dakwah, amar makruf nahi munkar. Jangan benci mereka & jgn pula di jauhi. Sentuh akal & prasannya sehingga mereka dapat memperoleh hidayah dan terjerumus dalam
cinta
illahi

ahwat

gadis kecil bertanya pada ayahnya, "Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?".

Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:

Anakku ... Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.

"Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya.

Ketahuilah putriku ... Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

Dan ingatlah ... Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?"

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,"Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah"

ISTIMEWANYA WANITA ISLAM

Kaum feminis bilang susah jadi wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kpd suaminya tetapi suami tak perlu taat pd isterinya.
7. talak terletak di tgn suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dlm beribadat karena masalah haid dan nifas yg tak ada pada lelaki.

makanya mereka nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)??
Benda yg mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yg teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?

Itulah bandingannya dgn seorg wanita. Wanita perlu taat kpd suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?

Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya utk isteri dan anak-anak.

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.

Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini: Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana mana pintu Syurga yg disukainya cukup dgn 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.

Seorg lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala org pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ... demikian sayangnya ALLAH pada wanita .... kan?

Rabu, 24 Oktober 2007

Penghalang-Penghalang dalam Menuntut Ilmu

Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Tidak diragukan lagi kedudukan orang yang berilmu disisi Allah adalah lebih tinggi beberapa derajat. Hanya orang-orang yang berilmu & berakal lah manusia dapat memahami kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta beserta segala isinya.

Demikian mulia kedudukan orang yang berilmu sehingga Rasulullah meriwayatkan dalam sebuah hadist :
“Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu maka Allah mudahkan jalannya menuju syurga. Sesungguhnya malaikat akan membuka sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan di atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yangmengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telahmendapatkan bagian yang paling banyak.


Siapa sich orang yang ga mau di doakan oleh malaikat dan makhluk-makhluk Allah yang ada di bumi?? Sungguh hal tersebut adalah suatu kemuliaan yang besar.
Seperti kata pepatah “No pain, no gain” (tidak ada yang akan kita dapatkan tanpa pengorbanan), maka untuk mencapai kemuliaan yang bernama ilmu itu pasti ada tantangan yang harus kita hadapi..

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghalangi sampainya kemuliaan ilmu kepada seseorang :

1. Niat yang rusak
Niat adalah dasar dan rukun amal. Apabila niat itu rusak maka rusaklah seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah “Amal itu tergantug niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang diniatkan…”2)

Imam Malik bin Dinar (wafat th.130 H) rahimahullah mengatakan,”Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Allah Ta’ala maka ilmu itu akan menolaknya hingga ia dicari hanya karena Allah.”

2. Ingin Terkenal dan Ingin Tampil
Coba kita ingat mungkin terkadang saat kita belajar terbersit di hati kita “Supaya jadi rangking 1 atau jadi juara umum dan dikenal orang?? Ya, ingin terkenal dan ingin tampil adalah penyakit kronik. Tidak seorang pun yang bisa selamat darinya kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah Subhana Wa Ta’ala. Hal itu lebih dikeal dengan sebutan riya. Rasulullah sangat mengkhawatirkan adanya penykit ini pada umatnya. Karena seringkali penyakit itu halus hingga muncul tanpa kita sadari, hingga Rasulullah mengibaratkan bahwa penyakit riya itu seperti semut hitam, di batu hitam pada malam yang gelap. Nah lho, bayangin hampir ga keliatan khan?? So, be careful…

Rasulullah bersabda,”….sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah kesyirikan dan syahwat tersembunyi.”3
Mahmud bin Ar-Rabi berkata : “syahwat yang tersembunyi maksudnya adalah seseorang ingin / senang apabila kebaikannya dipuji oleh orang lain. Hendaknya kita behati-hati terhadap penyakit ini, karena Allah memperingatkan dalam sebuah hadist yang diampaikan oleh Rasulullah Salallahu’alaihi Wassallam :
“Barangsiapa yang menyiarkan amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan banrangsiapa yang beramal karena riya maka Allah akanmembuka niatnya di hadapan manusia pada hari kiamat.”4 Naudzubillahi mindzalik.

3. Lalai Menghadiri Majelis Ilmu
Jika kita tidak memanfaatkan majelis ilmu yang dibentuk dan pelajaran yang disampaikan, niscaya kita akan gigit jari sepenuh penyesalan. Kalau kebaikan yang ada di majelis ilmu hanya berupa ketenangan dan rahmat Allah yang meliputi mereka, maka dua alasan itu saja seharusnya sudah cukup sebagai pendorong untuk menghadirinya. Apalagi jika seseorang mengetahui bahwa orang yang menghadiri majelis ilmu –insyaAllah- mendapatkan dua keberuntungan, yaitu ilmu yang bermanfaat dan ganjaran pahala di akhirat??!

4. Beralasan dengan banyaknya kesibukan
Alasan ini sewringkali dijadikan syaitan sebagai alasan menjadi penghalang dalam menuntut ilmu. Coba dihitung, Allah memberikan kita 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirahat, masih sisa 8 jam lagi… apa yang selama ini telah kita lakukan untuk memanfaatkan sisa waktu itu???

5. Menyia-nyiakan kesempatan belajar di waktu kecil.
Allah Ta’ala berfirman : ”Dan beribadahlah kepada Rabb-mu hingga datangnya kematian.” (QS.Al-Hijr : 99)
Karena itu, mari kita semua para remaja, maupun orang tua, laki-laki maupun wanita, kita bertaubat pada Allah Ta’ala atas apa yang telah luput dan berlalu. Sekarang, kita mulai menuntut ilmu, menghadiri majelis ta’lim, belajar dengan benar dan sungguh-sungguh dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya sebelum ajal tiba.
Ketika ditanya pada Imam Ahmad, ”Sampai kapankah seseorang harus menuntut ilmu?” Beliau pun menjawab ”sampai meninggal dunia.”

6. Bosan dalam menuntut ilmu
Diantara penghalang menuntut ilmu adalah merasa bosan dan beralasan dengan berkonsentrasi mengikuti peristiwa yang sedang terjadi. Ilmu yang kita cari seharusnya mendorong kita untuk mengetahui keadaan kita sendiri. Kita tidak akan bisa mengatasi berbagai masalah dan musibah yang menimpa kecuali dengan meletakkannya pada timbangan syariat. Seorang penyair mengatakan : ” Syariat adalah timbangan semua permasalahan dan saksi ata akar masalah dan pokoknya”5

Bosan itu adalah penyakit. Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan ada obatnya. Tidaklah musibah terjadi melainkan ada penyelesaiannya dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu, kita harus melawan rasa bosan yang terkadang timbul saat kita belajar. Belajarlah sampai Anda mendapatkan nikmatnya ilmu.

7. Menilai Baik Diri Sendiri
Maksudnya adalah merasa bangga apabila dipuji dan merasa senang apabila mendengar oranglain memujinya.
Allah TA’ala berfirman : ”Maka janganlah kamu merasa dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm : 32)

8. Tidak Mengamalkan Ilmu
Tidak Mengamalkan Ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya keberkahan ilmu. Allah Ta’ala benar-benar mencela orang yang melakukan ini dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan hal yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS.Ash-Shaff : 3)

9. Putus Asa dan Rendah Diri
Allah berfirman : “Dan Allah mengeluarkankamu dari perut ibumu dlam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan danhati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl : 78)
Putus Asa dan Rendah Diri adalah salah satu penghalang ilmu. Semua manusia dicptakan dalam keadaan sama yang tidak mengetahui sesuatupun. Jangan merasa rendah diri dengan lemahnya kemampuan menghapal, lambat membaca atau cepat lupa.
Selain itumenjauhi maksiat adalah sebab paling utama dalammenguatkan hapalan dan memperoleh ilmu.

10. Terbiasa Menunda-Nunda
Yusuf bin Asbath rahimahullah mengatakan : ”Muhammad bin samurah pernah menulis surat kepadaku sebagai berikut : ” Wahai saudaraku janganlah sifat menunda-nunda menguasai jiwamu dan tertanam di hatimu karena ia membuat lesu an merusak hati. Ia memendekkan umur kita, sedangkan ajal segera tiba… Bangkitlah dari tidurmu dan sadarlah dari kelalaianmu! Ingatlah apa yang telah engkau kerjakan, engkau sepelekan, engkau sia-siakan, engkau hasilkan dan apa yang telah engkau lakukan. Sungguh semua itu akan dicatat dan dihisab sehingga seolah-olah engkau terkejut dengannya dan engkau sadar dengan apa yang telah engkau lakukan, atau menyesali apa yang telah engkau sia-siakan.”6

11. Belajar kepada Ahlul Bid’ah
Seorang penuntut ilmu tidak boleh belajar pada ahlul bid’ah karena ahlul bid’ah merasa ridha terhadap sesuatu yang menyelisishi agama Allah, seolah-olah ia mengatakan bahwa Allah Ta’ala belum menyempurnakan agama ini dan Rasulullah belum menyampaikan seluruh risalah.

12. Tergesa-gesa ingin memetik buah ilmu.
Seorang penuntut ilmu tidak boleh tergesa-gesa dalam usahanya memperoleh ilmu, karena belajar adalah proses seumur hidup. Terutama yang berkaitan dalam masalah agama tidak cukup dilakukan dlam waktu satu atau dua tahun belajar.
Imam Yahya bin Abi Katsir rahimahullah mengatakan,”Ilmu tidak bisa diperoleh dengan tubuh yang dimanjakan”

Imam Ibnu Madini rahimahullah mengatakan,”Dikatakan kepada Imam As-Sya’bi ’Darimana Anda peroleh semua ilmu ini?’ Beliau menjawab,’Dengan tidak bergantung pada manusia, menjelajahi berbagai negeri, bersabar seperti sabarnya benda mati, dan berpagi-pagi mencarinya seperti pagi-paginya burung gagak.”
Disarikan dari : Menuntut Ilmu Jalan Menuju Syurga, karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Pustaka At-Takwa : 1428 H)

Catatan Kaki:
Hadist Shahih, diriwayatkan oleh ahmad, abu Dawud, attirmidzi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban [↩]
hadist shahih riwayat Al-Bukhari [↩]
hadist shahih riwayat Thabrani [↩]
HR.Bukhari-shahih [↩]
Ishlaahul Masaajid minal Bida’ wal Awaa’id hal.110, karya al-Allamah Muhammad bin Jamaluddin al-Qasimi rahimahullah [↩]
dari Iqtida al-Ilmi al’amal [↩]

Kesabaran Berujung Kenikmatan


Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya dan sahabatnya. Beginilah kisahnya, selama kuliah dulu dia memiliki seorang teman mahasiswa akademi militer. Dalam semua hal dia memiliki banyak kelebihan disbanding teman-temannya yang lain. Selain baik hati, pemuda ini juga amat rajin shalat malam dan tidak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu.

Pemuda ini lulus dengan nilai memuaskan. Tentu saja ia sangat ingin senang. Namun tak ada yang bisa menduga jalannya takdir. Suatu saat pemuda ini terserang penyakit influensa, dan sejak saat itu fisiknya mnejadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Hingga karena komplikasi penyakit yang beragam, ia menjadi lumpuh. Tubuhnyatidak mampu lagi digerakkan sama sekali. Semua dokter yang menanganinya mengatakan kepada Dr.Khalid, kalau kemungkinan kesembuhan untuk pemuda itu sekitar 10% saja.

Pada saat Dr.Khalid membesuknya di rumah sakit, ia melihat pemuda itu tak berdaya diatas ranjangnya. Dr.Khalaid datang untuk menghiburnya. Namun Subhanallah, apa yang ia dapatkan justru sebaliknya, wajah pemuda it cerah jauh dari mendung kedukaan. Pada wajah itu jelas sekali terpancar cahaya dan kilauan iman.

”Alhamdulillah, sya dalam leadaan sehat-sehat saja. Sya berdoa kepada Allah Subhanaahuwataa’ala semoga Anda lekas sembuh.” kata Dr.Khalid membuka pembicaraan. Di luar dugaan pemuda itu menjawab,”Terimakasih untuk doamu. Sesunggunya saudaraku mungikn saat ini Allah tengah menghukumku karena lalai dalam menghafal Al-Qur’an. Allah menguji saya, agar saya segera menuntaskan hafalan saya. Sungguh ini adalah nikmat yang tiada terkira.”

Dr.Kahlid terpana mendengar jawaban menakjubkan itu. Bagaimna mungkin cobaan begitu berat yang tengah dialami pemuda itu dianggap sebagai suatu nikmat? Benar-benar ini adalah suatu pelajaran baru yang amat berharga bagi dirinya sehingga ia merasa tak berharga dihadapan pemuda itu.

Dr.kahlid teringat akan sabda Rasulullah Sallallahu A’laihi Wassallam : ” Sungguh menggumkn perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya mengandung kebaikan. Hal ini hanya ada pada seorang mukmin. Ketika ia dikaruniai kesengangan ia bersyukur, maka hal iti baik baginya. Dan ketika ia ditimpa kesedihan, ia menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka hal itu baik baginya.” (Riwayat Muslim)

Jujur saja Dr.Kahalid teramat mengagumi ketabahan pemuda itu. Beberapa pekan kemudian ia membesuk sahabatnya itu, sepupu sang pemuda berkata,”Coba gerakkan kakimu, coba angkat kakimu ke atas.” Peuda itu menjawab,”Sungguh saya amat malu kepada Allah untuk terburu-buru sembuh. Jika kesembuhan itu yang terbaik bai Allah, aku bersyukur. Namun, apabila Allah tidak memberikan kesembuhan padaku hanya agfar aku tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat aku pun bersyukur. Allah Amha Tau yang terbaik untukku.

Allahu Akbar, betapa kaimaat itu sangat menggetarkan. Setelah peristiwa itu Dr.khalid menempuh progrmmagisternya ke luar kota. Beberapa bulan setelah itu ia kembalidan yang pertama diingatnya adalah pemuda sahabatnya itu. Dalam benaknya ia berpikir,”Paling saat ini ia sedang terbaring lemah di atas kasurnya, jika ia kemana-mana pastilah ia digotong.”

Ternyata menurut teman-temannya pemuda itu sudah pindah ke ruang penyiapan untuk mendapatkan pengobatan alami. Pada saat Dr.Khalid menemuinya, ia tengah duduk di kursi roda. Dr.Khalid senagng sekali melihatnya hingga berkali-kali ia mengucapkan syukur.

Pemuda itu dengan spontan menyampaikankabar gembira yang tak terduga ”Alhamdulillah saya telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an.” katanya penuh semangat. ”Subhanallah” Dr.Khalid memekik kagum. Setiap kali membesuknya ia selalu mendapat hikmah yang semakin mempertebal keimanannya.

Tidak lama berselang, Dr.Khalid kembali pergi ke luar kota selama empat bulan. Dan selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan pemuda sahabatnya yang sangat tabah itu. Hingga saat ia kembali, ia menerima kenyataan yang amat sulit diterima oleh akal manusia. Namun, bagi Dzat yang Maha Tinggi, bukanlah hal yang mustahil terjadi. Jangankan hanya sakit, tulang-belulang yang telah hancur pun bisa dihidupka kembali menjadi manusia yang utuh.

Pada waktu Dr.Khalid sedang shalat di mushalla rumah sakit itu. Tiba-tiba ia mendengar sapaan seseorang, ”Abu Muhammad!” Reflek dia menoleh dan pandangan di hapannya membuatnya terpana. Ia tak mapu mengucap sepatah kata pun. Benar, Wallahi (Demi Allah-red) yang berdiri di hadapannya adalah pemuda sahabatnya yang dulu lumpuh total. Namun di hadapannya kini ia dapat berjalankembali dengan normal dan segar bugar. Allahu Akbar, sesungguhnya keimanan lah yang dapat memunculkan keajaiban.

Spontanitas, Dr. Khalid menangis. Pertama dia menangis karena terharu dan senang akan karunia Allah berupa kesembuhan untuk sahabatnya itu. Kedua ia menangis untuk dirinya sendiri yang selama ini lalai untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya.

Ternyata, karunia untuk sahabatnya tidak hanya sebatas itu. Ia diterima sebagai delegasi Universitas Malik Su’ud Riyadh, kerajaan Saudi Arabia untuk melanjutkan studi magisternya. ”Dr. Khalid apa yang saya terima ini justru akan menjadi malapetaka bagi saya jika saya tidak mensyukurinya.” Paparnya kepada Dr.Khalid

Setelah tujuh tahun, pemuda itu mengunjungi Dr. Khalid kembali dalam rangka mengantar kakeknya yang terkena penyakit hati. Dan Subhanallah, ia telah menjadi seorang mayor!

Dr.Khalid kembali meneteskan airmatanya. Ia berdoa kepada Allah agar pemuda itu selalu dalam kebaikan dan selalu istiqomah di dalam iman dan islam. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan permohonan setiap hambaNya.

(Ummu Faros, dari penjagaan Allah kepada hamba-hambaNya yang shalih; Khalid Abu Shalih )

Diambil dari : Majalah Elfata, Volume 07 2007, Kasih sayang di Bulan Suro.

Senin, 22 Oktober 2007

CINTA


Cinta memang satu kata yang dimaknai berbeda oleh orang-orang yang mempunyai sudut pandang berbeda pula.Berikut ini contoh satu kisah tentang “cinta” yang menurut ana bisa memberikan secercah kesan bagi yang membacanya.simaklah kisah berikut :

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata: ''Adalah di Kufah terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani Na-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar.

Si wanita -akhirnya- mengirim pesan lewat seorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu:

''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar.'' (Yunus: 15)

Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.'

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata: ''Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.'' Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu kepada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburannya, dia menangis dan mendo'akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya: ''Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?''

Dia menjawab: ''Sebaik-baik cinta - wahai orang yang bertanya - adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan''.

Pemuda itu bertanya: ''Jika demikian, kemanakah kau menuju?''

Dia jawab: ''Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.''

Pemuda itu berkata: ''Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.'' Dia jawab: ''Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku minta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah subhanahu wa ta'ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.''

Si Pemuda bertanya: ''Kapan aku bisa melihatmu?'' Jawab si wanita: ''Tak lama lagi kau akan datang melihat kami.'' Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadirat-Nya, meninggal dunia.

Sumber: Kisah-Kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Sahabat, Tabi'in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, Syaikh Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi, Darul Haq
Last Updated ( Sunday, 28 November 2004 )

sumber : www.jilbab.or.id

Apakah kesan anda terhadap kisah di atas?
Kisah di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwasanya Allah Azza Wa Jalla bisa memberikan satu jalan keluar bagi dua insan yang berlainan jenis yang telah dikaruniakan rasa cinta walaupun terhalang tembok contohnya dari kedua orang tua si gadis.Boleh jadi Allah melihat kesabaran dari Si Pemuda dan langkah apa yang diambil oleh si pemuda dalam menanggulangi dalamnya rasa cinta kepada si gadis(dengan mengujinya lewat surat dari si gaadis).Dan Allah selalu memberikan jalan keluar bagi hambaNya yang tetap istiqamah berusaha lurus dijalanNya.bahkan dengan ending yang bagi kita diluar dugaan.Jadi ingatlah,bahwa Allah selalu memberikan keputusan terbaikNya kepada insan yang berusaha istiqamah dalam koridor syariat (termasuk tidak berpikir bahwa hidup ini hampa hanya gara2 ditinggal menikah oleh orang yang dicintai,naudzubillah) dan selalu berhusnudzan kepadaNya.

ustadz



Bercanda merupakan salah satu hal yang digemari masyakat Indonesia, baik itu anak-anak maupun orang tua;laki-laki maupun wanita; penarik becak maupun pedagang; pelajar maupun pegawai. Pokoknya segala lapisan gemar canda.

Saking tersebarnya kegemaran dan hobbi canda ini di masyarakat Indonesia Raya, sampai dijadikan propesi oleh sebagian orang. Nah, muncullah disana badut- badut, grup-grup lawak dan banyolan, ludruk, kelompok musik humoris, pantomin, film-film humoris, promosi dan media massa yang dihiasi dengan humor.Bukan Cuma lewat media audio-visual, bahkan juga lewat karya tulis, dan buku-buku. Lebih ironisnya lagi kegemaran bercanda ini digunakan oleh sebagian kiai dan ustadz untuk menarik massa, pemanis retorika dalam berceramah dan berkhutbah sehingga menjadi ciri khas bagi dirinya. Tak heran jika disana ada sebagian pelawak dan artis jadi ustadz.

Para Pembaca yang budiman, disana terdapat beberapa canda yang diharamkan, karena melampaui batas syari’at, seperti berikut ini:

* Menyinggung Allah, Rasul-Nya, dan Syari’at-Nya.
Diantara musibah terbesar yang banyak melanda umat manusia, dari dulu sampai sekarang. Yaitu menghina dan menyinggung Allah, para Rasul-Nya, dan syari’at yang dibawa oleh mereka karena tidak sesuai dengan hawa nafsunya.
Allah berfirman,
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ
“Maka berkatalah pemimpin-pemimpin dari kaumnya:”Kami tidak melihat kamu , melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang yang hina-dina diantara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apapun atas kami. Bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta”. (QS. Huud : 27)

Ejekan seperti ini, sama dengan ejekan dan ocehan sebagian orang yang biasa mengejek orang-orang yang belajar agama seraya berkata, “Tak ada gunanya kamu belajar agama. Coba lihat orang yang belajar, tak ada di antara mereka yang kaya,semuanya kere dan miskin. Modelnya juga kayak orang kampungan dan bodoh-bodoh”.

Parahnya lagi, ketika mereka diajak melaksanakan sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam seperti memanjangkan jenggot sesuai perintah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam , mereka ngomel, “Wah, ngapain panjangkan jenggot, mirip orang tua aja. Lagian jorok dan ketinggalan zaman”. Si miskin ini tak tahu, jika ia mencela masalah jenggot termasuk celaan terhadap Syari’at Islam sehingga membuat dirinya terancam kafir !!

Syaikh Abdul Aziz bin Baz-rahimahullah- berkata, “Barang siapa yang mengolok-olok suatu (ajaran) dari agama Rasul, atau pahalanya, atau siksaannya, maka sungguh ia telah kafir berdasarkan firman-Nya:

قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Katakanlah :”Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok”. (QS.At-Taubah : 65-66) “ . [Lihat Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawwi’ah (1/131)]

Saudari-saudari kita yang yang berjilbab dan bercadar sering mendapatkan olokan dari masyakat disebabkan mereka memakai jilbab yang menutupi seluruh tubuhnya, longgar, tebal dan berwarna hitam. Dimana-mana mereka mendapat olokan dari masyarakat. Digelarilah: Ninja, setan, kemah berjalan, Vampire, tukang copet dan kata-kata yang jorok lainnya.

Menanggapi masalah ini, Lajnah Da’imah berfatwa, “Barangsiapa yang mengolok-olok seorang wanita muslimah atau laki-laki muslim lantaran ia berpegang teguh dengan syari’at Islam, maka ia kafir. Sama saja apakah (olokan) itu karena berhijabnya seorang wanita muslimah dengan hijab syar’i atau karena masalah (syari’at) lainnya”. Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (2/14 -15)

Wahai pembaca yang budiman, anda telah melihat bahayanya menyinggung syari’at Allah ketika bercanda dan humor. Janganlah kalian mengolok mereka lantaran mereka memanjangkan jenggot atau memendekkan celananya di atas mata kaki. Sebaiknya kalian diam dan mendoakan mereka agar tetap teguh di atas sunnah.
Diantara perkara yang masuk dalam masalah ini adalah menjadikan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasululllah shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai bahan anekdot. Hindarilah karena ini berbahaya.

* Merendahkan Orang Lain
Bercanda merupakan suatu hal yang memang mengasyikkan. Namun hal ini kadang mengantarkan pelakunya merendahkan orang lain.

Kalian akan melihat ada sebagian orang yang meniru gaya jalan kawannya, dan cara ngomongnya dengan alasan humor. Sekelompok lagi, ada sebagian yang memberikan gelar-gelar kepada kawan dan saudaranya. Andaikan gelar itu diberikan kepadanya, niscaya hatinya akan jengkel. Bahkan ada diantara manusia yang tak berperasaan, saat bercanda ia memukul temannya. Semua ini mereka lakukan dengan alasan humor.

Semua ini merupakan perendahan terhadap martabat orang lain, apalagi ia muslim. Penyakit ini muncul disebabkan karena penyakit sombong dan hilangnya rasa malu di hati pelakunya. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda,
الْكِبْرُ: بَطْرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan memandang remeh orang lain”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (91)]

Seseorang yang memiliki iman dan rasa malu di hadapan Allah, niscaya tak mungkin akan mengantarkan pemiliknya kepada sikap sombong dan merendahkan orang lain. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

الْحَيَاءُ وَالْإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِيْعًا فَإِذَا رَفَعَ أَحَدُهُمَا رَفَعَ الْآخَرُ

“Malu dan iman dikumpulkan bersama-sama. Jika yang satu hilang, maka yang lain pun akan hilang”. [HR.Al-Hakim (58) dan Al-Baihaqy dalam Asy-Syu’ab (7727), dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (4/297). Lihat Jilbab Al-Mar’ah (hal.136)].

Ibnu Hajar Al-Haitamy-rahimahullah- memandang bahwa diantara dosa besar adalah mengejek para hamba Allah Ta’ala, tidak menghargai menghargai mereka, dan merendahkan mereka. Beliau berkata setelah itu, “Semua yang disebutkan tadi, prinsip dan dasarnya adalah keburukan akhlak dan rusaknya hati”. [Lihat Az-Zawajir (1/141-142)]

Seorang yang memperbanyak canda dan tawa, hatinya akan rusak dan mati dengan perlahan-lahan disebabkan ia tak terasa telah melakukan dosa dan kekufuran yang menodai hati. Nabi r bersabda:
لَا تُكْثِرُوْا الضَّحْكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحْكِ تُمِيْتُ الْقَلْبِ
“Janganlah kalian memperbanyak tertawa karena memperbanyak tertawa bisa mematikan hati”. [HR. At-Tirmidzy (2305), Ibnu Majah (4193). Lihat Shohih Al-Adab Al-Mufrod (253)]

* Berbicara Tentang Wanita
Berbicara tentang wanita merupakan salah satu bahan humoran bagi sebagian orang yang tipis imannya, dan rendah rasa malunya. Sampai kadang diantara mereka menjadikannya sebagai sebuah propesi dan adat kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Ironisnya lagi, jika kebiasaan ini menjangkit di kalangan agamawan. Karena pembicaraan tentang wanita dominannya mengarah kepada perkara tabu.

Seorang tabi’in, Al-Ahnaf bin Qois -rahimahullah- berkata, “Jauhkanlah majelis kita dari obrolan seputar wanita dan makanan karena aku benci seseorang yang suka membicarakan (masalah) farji dan perutnya”.[Lihat Siyar A’lam An-Nubala’ (4/94)]

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
إِنَّ مِنْ أَشَرُّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ منزلة يَوْمَ الْقِيَامَةِ الرَّجُلُ يُفْضِيْ إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِيْ إِلَيْهِ ثُمَّ يُنْشِرُ سَرَّهَا
“Diantara manusia yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mendatangi istrinya, dan istrinyapun datang kepadanya, lalu ia menyebarkan rahasianya”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (1437), dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (4870)]

Imam An-Nawawiy–rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat (faedah) diharamkannya seseorang menyebarkan sesuatu yang terjadi antara dia dengan istrinya berupa perkara jimak, serta menggambarkan hal itu secara rinci dan sesuatu yang terjadi pada wanita di dalamnya berupa ucapan, perbuatan, dan sejenisnya”. [Lihat Syarah Shohih Muslim (10/8)]

Seyogyanya seorang muslim -apalagi pelajar ilmu syar’i- selalu berusaha membersihkan lidahnya ketika ia berbicara di depan orang. Karena seorang yang mengotori mulutnya dengan kisah-kisah dan cerita tentang wanita yang bisa membangkitkan gejolak syahwat, akan merusak citra dirinya sendiri dan memberikan dampak buruk kepada teman duduknya .

Abdullah bin Umar -radhiyallahu anhuma- berkata,
أَحَقُّ مَا طُهِّرَ الْعَبْدُ لِسَانَهُ

“Sesuatu yang paling pantas disucikan oleh seorang hamba adalah lisannya” . [HR.Ahmad dalam Az-Zuhd (26), Abu Dawud dalam Az-Zuhd (322),Ibnu Abi Ashim dalam Az-Zuhd (26),dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (1/307) dengan sanad yang shohih]

Para ulama kita melarang seseorang untuk berbicara tentang wanita, karena itu merupakan jalan tergelincirnya seseorang dan bisa mengantarkan untuk membicarakan perkara yang haram, berupa hal-hal yang berkaitan dengannya; entah itu dengan menggambarkan keelokan tubuh dan perangai seorang wanita, ataukah menyebarkan rahasia yang terjadi antara seorang suami dengan istrinya. Sedang ini merupakan seburuk-buruknya perbuatan yang diberikan ancaman keras bagi pelakunya sebagaimana dalam hadits di atas.

* Dusta Demi Canda
Ciri seorang mukmin adalah jujur dalam berbicara sebagaimana pribadi Nabi kita. Abu Hurairah berkata, “Ya Rasulullah, engkau bercanda dengan kami?” Beliau bersabda,
إِنِّيْ لّا أَقُوْلُ إِلَّا حَقًا
“Sesungguhnya aku tak akan mengucapkan sesuatu kecuali itu benar” . At-Tirmidzy dalam As-Sunan (1990). Hadits ini di-shohih-kan Al-Albany dalam Ash-Shohihah (1726)]

Satu bentuk kebiasaan buruk jika seseorang berusaha untuk membuat orang lain senang dan tertawa, namun ia mengucapkan sesuatu yang dusta sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian pelawak, dan pemain sandiwara atau orang yang cari-cari muka.

Jauhilah dusta dalam bercanda sebab ini akan meluputkan kalian dari suatu fadhilah dan balasan yang agung di sisi Allah pada hari kemudian. Nabi bersabda:
أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِيْ ربض الْجَنَّةِ لَمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًا وَبِبَيْتٍ فِيْ وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِيْ أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ
“Aku akan memberikan jaminan sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, dan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun ia bercanda, serta rumah di bagian atas surga bagi orang yang akhlaknya bagus”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (4800). Lihat Ash-Shohihah (494)]

Inilah sebagian canda dan humor yang dilarang dalam Islam sengaja kami sampaikan di hadapan saudara-saudara sekalian agar kita bisa mengenal dan menjauhinya. Sebab berapa banyak orang masuk dalam neraka Cuma karena salah dalam mengucapkan sesuatu.

Minggu, 01 Juli 2007

Doa Seorang Kekasih



Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan,
Dia milikku, tercipta untuk diriku,
Satukanlah hatinya dengan hatiku,
Titipkanlah kebahagiaan,
Ya Allah, ku mohon,

Apa yang telah Kau takdirkan,
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku,
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku,
Pelihara daku dari kemurkaanMu.
Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah,
Beri kekuatan jua harapan,
Membina diri yang lesu tak bermaya,
Semaikan setulus kasih di jiwa.
Ku pasrah kepadaMu,
Kurniakanlah aku,
Pasangan yang beriman,
Bisa menemani aku,
Supaya ku dan dia,
Dapat melayar bahtera,
Ke muara cinta yang Engkau redhoi
Ya Allah, ku mohon,
Apa yang telah Kau takdirkan,
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku,
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku
Pelihara daku dari kemurkaanMu.,
Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih,
Engkau sahaja pemeliharaku,
Dengarkan rintihan hambaMu ini,
Jangan Engkau biarkan ku sendiri
Agarku bisa bahagia
Walau tanpa bersamanya,
Gantikanlah yang hilang,
Tumbuhkan yang telah patah,
Ku inginkan bahagia,
Di dunia dan akhirat
PadaMu Tuhan ku mohon segala.